View
Artikel

Bentuk Kekerasan Psikologis: Silent Treatment
Bentuk Kekerasan Psikologis: Silent Treatment
Halo, sobat nuha ! Gimana kabarnya?
Kalian pernah gak, didiemin sama seseorang setelah bertengkar? Bingung gak sih? Yaa, gue juga bingung sebenernya. Tapi, sebelum kita fokus ke masalah ini, kita harus tau dulu nih! Apa maksud dari perilaku ngediemin orang kalau habis bertengkar.
Ok, kita bahas langsung aja!
Jadi dalam istilah psikologi, perilaku ini disebut dengan silent treatment. Silent treatment merupakan bentuk penolakan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini biasanya terjadi setelah adanya pertengkaran misalnya adu argumen antar individu.
Menurut Psikiater Jiemi Ardiyan, orang yang melakukan silent treatment biasanya ingin menghukum orang lain agar sadar diri, menyakiti orang lain dengan sikap diam tersebut atau memanipulasinya tanpa sadar. Akibatnya, korban akan merasa bingung, takut, marah, frustasi, merasa rendah diri dan merasa tidak di hargai. Dampak psikologis bagi korban inilah yang menjadikan silent treatment termasuk dalam kategori kekerasan emosional.
Berikut beberapa bentuk dari silent treatment.
- Mengabaikan pesan teks, panggilan telepon dan lain-lain
- Menolak untuk berbicara
- Berpura-pura tidak mendengarkan
- Mengabaikan permintaan seseorang untuk berkomunikasi dengan jelas
Dilansir dari Medical News Today terdapat beberapa alasan seseorang melakukan silent treatment, sebagai berikut.
- Sebagai bentuk dari penghindaran
Seseorang biasanya memilih untuk diam ketika mereka tidak tahu harus merespon seperti apa dan lebih memilih untuk menghindari konflik
- Sebagai bentuk komunikasi
Sikap silent treatment diambil disaat individu tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya tetapi, ia ingin pasangannya mengetahui perasaan tersebut
- Sebagai bentuk hukuman
Seseorang yang memilih untuk diam, hal ini dilakukan untuk mengontrol dan menguasai orang lain
Cara mengatasi silent treatment
- Memperjelas situasi
Menyadarkan pelaku akan sikapnya agar dapat membuka komunikais yang lebih efektif
- Mengakui perasaan orang lain
Dengan meminta pelaku untuk menjelaskan perasaanya sehingga mereka tahu bahwa yang ia rasakan itu valid dan hal ini memudahkan untuk membuka percakapan.
- Meminta maaf atas kata-kata dan tindakan
Sebaiknya menghindari perasaan menyalahkan diri sendiri, namun pelaku juga memerlukan permintaan maaf karena telah berbicara sesuatu yang menyakiti perasaan.
- Bersikap tenang dan mengatur waktu untuk menyelesaikan masalah
Terkadang seseorang memilih untuk melakukan silent treatment karena takut akan mengatakan sesuatu yang memperburuk situasi. Sikap tenang ini diperlukan untuk membantu kedua belah pihak untuk menenangkan diri saat akan membahas masalah yang terjadi.
Sobat nuha, sikap silent treatment adalah bentuk komunikasi yang tidak produktif serta tidak efektif dalam sebuah hubungan. Walaupun sikap ini termasuk dakam perlindungan diri, namun sikap ini menunjukan kekerasan secara emosional.
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/silent-treatment
https://www.medicalnewstoday.com/
https://twitter.com/jiemiardian/status/1314064190424797185?t=Gx6IehiZCy_9tyDtdvWJRg&s=19
https://connect.springerpub.com/content/sgrvv
Pict by:
https://fresh.suakaonline.com/silent-treatment-sebuah-bentuk-kekerasan-emosional/
Kembali